Kamis, 28 Oktober 2010

REVIEW JURNAL III

REVIEW JURNAL III

Tema / Topik
       Kinerja Keuangan Bank
Masalah, Judul, Pengarang dan Tahun
Permasalahan untuk menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Analisis kinerja keuangan bank pemerintah dan bank umum swasta nasional, Widya Yani, 2009.
Latar Belakang Masalah dan Tujuan
Dewasa ini industri perbankan nasional telah mencapai kemajuan yang cukup berarti. Fungsi utama perbankan adalah memfasilitasi dan membiayai kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penyediaan barang dan jasa bagi masyarakat. Tujuan yang sangat fundamental yaitu terciptanya struktur industri perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam rangka mendukung terwujudnya struktur perbankan yang sehat maka salah satu caranya adalah dengan memperkuat permodalan bank dan meningkatkanlaba operasional.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja bank pemerintah dan bank umum swasta nasional dilihat dari kredit bermasalah, rasio kecukupan modal, likuiditas, dan rentabilitas.
  Metodelogi
·         Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Pemerintah (Persero dan BPD) dan Bank Umum Swasta Nasional (devisa dan non devisa) tahun 2004-2008. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik, deskriptif dan statistik inferensial yaitu independent sample t-test. 
    • Model
Dengan menggunakan tabel.

    • Variabel

Capital Adequacy (CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROA).
    • Tahapan Penelitian
Statistik inferensial dan statistik deskriptif.
Hasil dan Kesimpulan
Hasil analisis perhitungan rasio keuangan perbankan secara umum menunjukkan adanya fluktuasi kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL), LDR, BOPO dan adanya penurunan CAR, NIM dan ROA. Hasil analisis perbedaan kinerja keuangan bank dengan independent sample-test, di dapat hanya rasio BOPO dan NIM terdapat perbedaan yang signifikan pada bank pemerintah dan bank umum swasta nasional sedangkan antara NPL, CAR, LDR dan ROA bank pemerintah dan bank umum swasta nasional tidak ada perbedaan yang signifikan.
Saran
 Kinerja antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional harus dioptimalkan dengan meningkatkan keunggulan yang telah dimiliki oleh masing-masing bank tersebut.




REVIEW JURNAL II

REVIEW JURNAL II

Tema / Topik
       Kinerja Keuangan Bank
Masalah, Judul, Pengarang dan Tahun
Permasalahan penilaian kesehatan suatu bank yang mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat dalam menempatkan atau mendapatkan dana melalui bank, Analisis kinerja bank pemerintah dan bank swasta ditinjau dari capital adequacy ratio (car) net interest margin (nim) return on equity (roe) dan return on assets (roa) (studi kasusu periode 2001-2006), Agustinus Purwoko, 2009.
Latar Belakang Masalah dan Tujuan
Dunia perbankan di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat, antara lain ditandai dengan bermunculannya bank-bank yang baru dan juga perluasan layanan bank-bank yang telah berdiri sebelumnya. Dengan hadirnya bank-bank tersebut di tengah-tengah masyarakat, kini kita mempunyai berbagai alternatif pilihan dalam menyimpan kelebihan dana yang kita punyai dan mendapatkan dana yang kita perlukan melalui bank, kegiatan tersebut sesuai dengan fungsi bank sebagai perantara (financial intermediary). Disamping fungsi tersebut, masyarakat dapat mempergunakan layanan yang disediakan oleh bank untuk memperlancar lalu lintas pembayaran serta perdagangan nasional dan internasional. Atas dasar itulah, masyarakat mulai selektif dalam memilih suatu bank. Dalam upaya masyarakat memilik bank, yang menjadi perhatian adalah mengenai penilaian akan kesehatan suatu bank. Penilaian akan hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat dalam menempatkan maupun mendapatkan dana melalui bank. Untuk melihat kesehatan dan kinerja keuangan suatu bank, kita dapat melihatnya dari beberapa rasio keuangan suatu bank. Dalam penulisan jurnal ini, penulis menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) yang diraih oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) pada periode 2001-2006.
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui perkembangan,  hubungan dan perbedaan rata-rata dari CAR, NIM, ROE yang diraih oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) pada periode 2001-2006.
Metodelogi
·         Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis korelasi dan One-Way ANOVA.
    • Model
Dengan menggunakan tabel dan kurva.
    • Variabel
Capital Adequacy Ratio(CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) yang diraih oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) pada periode 2001-2006.
    • Tahapan Penelitian
Statistik deskriptif dan statistik inferensif.
Hasil dan Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakkan sebelumnya, maka hasil dan kesimpulannya sebagai berikut:
1. Capital Adequacy Ratio(CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) yang diraih oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) pada periode 2001-2006 secara umum masih mengalami suatu kondisi yang fluktuatif. Masing-masing rasio memiliki saat-saat di mana terjadi peningkatan dan penurunan, diantara keempat rasio tersebut tidak ada satupun rasio-rasio tersebut yang terus mengalami suatu peningkatan maupun penurunan pada periode 2001-2006.
2. Ada dua pasang rasio yang memiliki hubungan, yaitu Capital Adequacr Ratio (CAR), dengan Net Interest Margin (NIM) dan Return On Equity (ROE) dengan Return On Assets (ROA). Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Net Interest Margin (NIM) memiliki hubungan negatif atau hubungan yang berpola kebalikan arah, sedangkan Return On Equity (ROE) dengan Return On Assets (ROA) memiliki hubungan positif atau hubungan yang berpola searah.
3. Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROE) dari Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) selama periode 2001-2006 memiliki rata-rata populasi yang sama, sedangkan Net Interest Margin (NIM) dari Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) selama periode 2001-2006 memiliki rata-rata populasi yang tidak sama. Sehingga ini berarti kinerja keuangan yang dimiliki oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) selama periode 2001-2006 yang dilihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) memiliki kesamaan kinerja. Sedangkan kinerja keuangan yang dimiliki oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) selama periode 2001-2006 yang dilihat dari Net Interest Margin (NIM) tidak memiliki kesamaan kinerja.
Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
      1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
      Sebaiknya Bank Pemerintah dan Bank Swasta mempertimbangkan untuk terus berusaha mengendalikan jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, agar posisi CAR selalu berada jauh di atas 8% dan juga berusaha meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan CAR.
                        2. Net Interest Margin (NIM)
                         Sebaiknya Bank Pemerintah dan Bank Swasta mempertimbangkan untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih agar NIM selalu berada dalam kondisi yang terus meningkat dan juga berusaha meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan NIM.
3. Return On Equity (ROE)
Sebaiknya Bank Pemerintah dan Bank Swasta mempertimbangkan untuk terus berusaha meningkatkan kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak agar ROE selalu berada dalam kondisi yang terus meningkat dan juga berusaha meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan ROE.
4. Return On Assets (ROA)
Sebaiknya Bank Pemerintah dan Bank Swasta mempertimbangkan untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank agar ROA selalu berada dalam kondisi yang terus meningkat dan juga berusaha meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan ROA.







REVIEW JURNAL I

REVIEW JURNAL I

Tema / Topik
       Kinerja Keuangan Bank
Masalah, Judul, Pengarang dan Tahun
Permasalahan intermediasi yang terjadi pada bank swasta nasional dan terjadi juga pada bank swasta asing, Analisis perbandingan kinerja keuangan antara bank swasta nasional dan bank swasta asing di indonesia periode 2003-2007, Tantri Ika Nurhayati, 2008.
Latar Belakang Masalah dan Tujuan
Krisis yang melanda Indonesia pertengahan tahun 1997 memberikan dampak yang kurang baik terhadap perkembangan bank sebagai lembaga intermediasi. Permasalahan intermediasi tidak hanya terjadi pada bank swasta nasional, tetapi juga pada bank swasta asing. Untuk mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat dan peran bank sebagai lembaga intermediasi, maka diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat sehingga proses intermediasi yang digambarkan melalui rasio DR, LDR dan ROE dapat berjalan lancar dan tingkat kepercayaan masyarakat pulih kembali. Setiap bank selalu berharap untuk tetap bertahan dan bersaing dalam dunia perbankan dalam rangka memajukan sektor perekonomian Indonesia, dengan menjalankan fungsi intermediasi dan menghasilkan profitabilitas dengan baik, maka dengan sendirinya para calon investor atau nasabah akan memilih bank tersebut sebagai sarana penanaman asset atau modalnya. Kegiatan bisnis perbankan dapat dikatakan berhasil apabila bank dapat mencapai sasaran bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut hanya mungkin dilaksanakan dengan baik apabila bank memiliki kinerja keuangan yang baik dan mampu meningkatkannya.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi bank swasta nasional dan bank swasta asing jika   dilihat dari fungsi intermediasinya selama periode 2003 hingga 2007.
2. Mengetahui dan menganalisis hubungan antara Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Deposite Ratio (DR) terhadap Return On Equity (ROE) pada bank swasta nasional dan bank swasta asing.
3. Menganalisis perbedaaan kinerja keuangan pada bank swasta nasional maupun swasta asing periode 2003-2007 jika diukur melalui indikator DR, LDR dan ROE.
Metodelogi
·         Data
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data sekunder berupa laporan keuangan bank melalui situs resmi Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id. Untuk memperkuat dan mendukung penulisan ini penulis melakukan studi pustaka.
    • Model
Dengan menggunakan tabel.
    • Variabel
Deposit Ratio (DR), Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Return On Equity (ROE).
    • Tahapan Penelitian
Statistik inferensial dan statistik deskriptif.
Hasil dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode regresi linier berganda dan Independent samples t test, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan analisis deskriptif Case Summaries, diperoleh bahwa kondisi bank swasta nasional dan bank swasta asing tidak memiliki perbedaan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Namun dari prosentase yang dimiliki oleh bank swasta nasional masih memimpin dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dibandingkan dengan bank swasta asing.
2. Dengan menggunakan analisis regresi berganda terhadap bank swasta nasional ditemukan bahwa hanya LDR berpengaruh signifikan terhadap perkembangan ROE, sedangkan pada bank swasta asing ditemukan bahwa LDR dan DR tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan ROE.
3. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode Independent Sample T-test menunjukkan bahwa selama periode 2003-2007.
Saran
Dari hasil kesimpulan terhadap pembahasan dan analisis, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan dalam sebuah bank, sebaiknya terus menjalankan fungsi intermediasi bank yaitu dengan menghimpun dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit, apabila bank kurang menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik, tidak menutup kemungkinan BI akan mengambil tindakan untuk memfakumkan kegiatan operasional bank tersebut.
2. Sebaiknya bank lebih selektif dalam melakukan pemberian kredit kepada nasabahnya, sehingga dapat menekan terjadinya kredit macet.
3. Sebaiknya bank dapat lebih memaksimalkan laba dengan cara peningkatan kinerja dari semua pihak baik kinerja banker dan karyawan, kinerja perusahaan atau bank, maupun kinerja nasabah.