Jumat, 04 November 2011

Tulisan Etika Bisnis (Softskill)

Nama         :         Amelia Indah Sari
NPM           :         11208498
Kelas           :         4EA10
Tulisan Softskill Etika Bisnis (1)

Stroke

Apakah stroke itu ?
 
Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang pecah. 

Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat. 

Penyebab stroke
 
Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya. 

Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). 

Gejala terjadinya serangan stroke
Gejala awal stroke umumnya pusing, kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo), kemudian disusul dengan gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut. Gejala lainnya adalah tergangguanya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti dicubit atau ditusuk jarum) dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya gerakan refleks. Sering juga terjadi buta mendadak atau kaburnya pandangan (karena suplai darah dan oksigen ke mata berkurang drastis), terganggunya sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering dijumpai wajah penderita menjadi mencong), lumpuhnya otot-otot tubuh yang lain, dan terganggunya sistem memory dan emosi. Sering dijumpai penderita tidak dapat menghentikan tangisnya karena lumpuhnya kontrol otak pada sistem emosinya. Hal itu membuat penderita stroke berlaku seperti penderita penyakit kejiwaan, padahal bukan. Hal-hal seperti ini yang perlu dimengerti oleh keluarga penderita. 

Proses penyembuhan
Ada 2 proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit. Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga dilarang makan makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi). 

Proses penyembuhan kedua adalah fisiotherapy, yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan. 

Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada pula yang cuma 50 % saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke, kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh, serta dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita. Seringkali ditemui bahwa penderita stroke dapat pulih kembali, tetapi menderita depresi hebat karena keluarga mereka tidak mau mengerti dan merasa sangat terganggu dengan penyakit yang dideritanya (seperti sikap tidak menerima keadaan penderita, perlakuan kasar karena harus membersihkan kotoran penderita, menyerahkan penderita kepada suster yang juga memperlakukan penderita dengan kasar, dan sebagainya). Hal ini yang harus dihindarkan jika ada anggota keluarga yang menderita serangan stroke.

Sumber : http://www.angelfire.com/mt/matrixs/kesehatan.htm

Tugas Etika Bisnis (Softskill)


Nama         :         Amelia Indah Sari
NPM           :         11208498
Kelas           :         4EA10
Tugas Softskill Etika Bisnis (1)

1.      Di dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang telah dewasa pasti sudah mengetahui sesuatu yang baik dan yang kurang baik. Dalam menjalani kehidupan setiap manusia pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai tersebut baik atau buruk tergantung dari nilai moral tindakan itu sendiri, dimana suatu tindakan yang dilakukan dapat bersifat baik atau buruk tergantung dari diri sendiri. Untuk itu diperlukan etika dalam mengambil suatu tindakan, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan sikap untuk melakukan sesuatu yang baik dan menghindari sikap yang kurang baik. Menurut kamus besar bahasa indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Dalam pengertian ini etika adalah sebuah ilmu yang obyek kajiannya adalah nilai-nilai moral yang diterima suatu masyarakat. Dalam kehidupan manusia, moral bertindak sebagai pendorong manusia untuk melakukan perbuatan yang baik, sedangkan etika bertindak sebagai rambu-rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok.

2.    a.) Etika yang dilakukan sehari-hari
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa lepas tanpa kehadiran orang lain, setiap tindakan kita sekecil apa pun pasti butuh bantuan orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat kita bergaul dengan berbagai pribadi yang berbeda dari bermacam suku, agama dan lainnya semuai itu dibutuhkan aturan atau etika. Bila dalam kehidupan sehari-hari kita tidak memiliki etika sudah pasti kita tidak bisa memiliki banyak teman dan dijauhkan dari kehidupan. Etika dalam kehidupan sehari-hari dapat diartikan suatu sikap yang kita ambil jika sikap tersebut baik dan menjauhkan diri kita dari sikap yang kurang baik atau buruk. Contoh dari etika yang dilakukan sehari-hari yaitu menghindari perkataan kasar dan ucapan yang dapat menyakitkan perasaan seseorang dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain, karena hal tersebut dapat mengundang permusuhan.

b.) Etika dalam berbisnis
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Contoh etika dalam berbisnis yaitu pada kasus Freeport yang merusak lingkungan. Semua itu terjadi karena tidak diterapkannya etika dalam berbisnis. Di dalam etika itu sendiri terkandung penghargaan, penghormatan, tanggungjawab moral dan sosial terhadap manusia dan alam.

3.    a.) Etika Teleologi
Etika dapat memberikan suatu pegangan dalam menjalani kehidupan didunia ini, karena tindakan manusia pasti memiliki tujuan tertentu dalam hidupnya yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai tersebut baik atau buruk tergantung dari nilai moral tindakan itu sendiri, dimana suatu tindakan yang dilakukan dapat bersifat baik atau buruk tergantung dari diri sendiri. Dalam teori etika terdapat etika teleologi yaitu mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan tersebut, dan berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Suatu tindakan dapat dinilai baik jika memiliki tujuan untuk mencapai sesuatu yang baik juga, atau akibat yang ditimbulkan baik dan berguna. Etika teleologi juga dapat tergantung dengan situasional atau situasi-situasi khusus. Contoh dari etika teleologi adalah kewajiban seseorang untuk menepati janjinya.

b.) Etika Deontologi
Etika dapat memberikan suatu pegangan dalam menjalani kehidupan didunia ini, karena tindakan manusia pasti memiliki tujuan tertentu dalam hidupnya yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai tersebut baik atau buruk tergantung dari nilai moral tindakan itu sendiri, dimana suatu tindakan yang dilakukan dapat bersifat baik atau buruk tergantung dari diri sendiri. Dalam teori etika selain etika teleologi terdapat juga etika deontologi. deontologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang berarti kewajiban. Untuk itu, etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Dimana suatu tindakan baik bukan dinilai dari apakah tindakan itu sendiri baik atau tidak bagi diri sendiri. Dengan kata lain, tindakan tersebut memiliki nilai moral yang baik karena dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan dan akibat yang ditimbulkan dari tindakan tersebut.  Contoh dari etika deontologi adalah seseorang tidak boleh mencuri, berbohong kepada orang lain melalui ucapan dan perbuatan.