Kamis, 28 Oktober 2010

REVIEW JURNAL II

REVIEW JURNAL II

Tema / Topik
       Kinerja Keuangan Bank
Masalah, Judul, Pengarang dan Tahun
Permasalahan penilaian kesehatan suatu bank yang mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat dalam menempatkan atau mendapatkan dana melalui bank, Analisis kinerja bank pemerintah dan bank swasta ditinjau dari capital adequacy ratio (car) net interest margin (nim) return on equity (roe) dan return on assets (roa) (studi kasusu periode 2001-2006), Agustinus Purwoko, 2009.
Latar Belakang Masalah dan Tujuan
Dunia perbankan di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat, antara lain ditandai dengan bermunculannya bank-bank yang baru dan juga perluasan layanan bank-bank yang telah berdiri sebelumnya. Dengan hadirnya bank-bank tersebut di tengah-tengah masyarakat, kini kita mempunyai berbagai alternatif pilihan dalam menyimpan kelebihan dana yang kita punyai dan mendapatkan dana yang kita perlukan melalui bank, kegiatan tersebut sesuai dengan fungsi bank sebagai perantara (financial intermediary). Disamping fungsi tersebut, masyarakat dapat mempergunakan layanan yang disediakan oleh bank untuk memperlancar lalu lintas pembayaran serta perdagangan nasional dan internasional. Atas dasar itulah, masyarakat mulai selektif dalam memilih suatu bank. Dalam upaya masyarakat memilik bank, yang menjadi perhatian adalah mengenai penilaian akan kesehatan suatu bank. Penilaian akan hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat dalam menempatkan maupun mendapatkan dana melalui bank. Untuk melihat kesehatan dan kinerja keuangan suatu bank, kita dapat melihatnya dari beberapa rasio keuangan suatu bank. Dalam penulisan jurnal ini, penulis menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) yang diraih oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) pada periode 2001-2006.
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui perkembangan,  hubungan dan perbedaan rata-rata dari CAR, NIM, ROE yang diraih oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) pada periode 2001-2006.
Metodelogi
·         Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis korelasi dan One-Way ANOVA.
    • Model
Dengan menggunakan tabel dan kurva.
    • Variabel
Capital Adequacy Ratio(CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) yang diraih oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) pada periode 2001-2006.
    • Tahapan Penelitian
Statistik deskriptif dan statistik inferensif.
Hasil dan Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakkan sebelumnya, maka hasil dan kesimpulannya sebagai berikut:
1. Capital Adequacy Ratio(CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) yang diraih oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) pada periode 2001-2006 secara umum masih mengalami suatu kondisi yang fluktuatif. Masing-masing rasio memiliki saat-saat di mana terjadi peningkatan dan penurunan, diantara keempat rasio tersebut tidak ada satupun rasio-rasio tersebut yang terus mengalami suatu peningkatan maupun penurunan pada periode 2001-2006.
2. Ada dua pasang rasio yang memiliki hubungan, yaitu Capital Adequacr Ratio (CAR), dengan Net Interest Margin (NIM) dan Return On Equity (ROE) dengan Return On Assets (ROA). Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Net Interest Margin (NIM) memiliki hubungan negatif atau hubungan yang berpola kebalikan arah, sedangkan Return On Equity (ROE) dengan Return On Assets (ROA) memiliki hubungan positif atau hubungan yang berpola searah.
3. Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROE) dari Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) selama periode 2001-2006 memiliki rata-rata populasi yang sama, sedangkan Net Interest Margin (NIM) dari Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) selama periode 2001-2006 memiliki rata-rata populasi yang tidak sama. Sehingga ini berarti kinerja keuangan yang dimiliki oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) selama periode 2001-2006 yang dilihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA) memiliki kesamaan kinerja. Sedangkan kinerja keuangan yang dimiliki oleh Bank Pemerintah dan Bank Swasta (BUSN Devisa dan BUSN Non Devisa) selama periode 2001-2006 yang dilihat dari Net Interest Margin (NIM) tidak memiliki kesamaan kinerja.
Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
      1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
      Sebaiknya Bank Pemerintah dan Bank Swasta mempertimbangkan untuk terus berusaha mengendalikan jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, agar posisi CAR selalu berada jauh di atas 8% dan juga berusaha meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan CAR.
                        2. Net Interest Margin (NIM)
                         Sebaiknya Bank Pemerintah dan Bank Swasta mempertimbangkan untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih agar NIM selalu berada dalam kondisi yang terus meningkat dan juga berusaha meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan NIM.
3. Return On Equity (ROE)
Sebaiknya Bank Pemerintah dan Bank Swasta mempertimbangkan untuk terus berusaha meningkatkan kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak agar ROE selalu berada dalam kondisi yang terus meningkat dan juga berusaha meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan ROE.
4. Return On Assets (ROA)
Sebaiknya Bank Pemerintah dan Bank Swasta mempertimbangkan untuk terus berusaha meningkatkan kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank agar ROA selalu berada dalam kondisi yang terus meningkat dan juga berusaha meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan ROA.







1 komentar: